Apa yang terjadi bila kita dekat
dengan pemimpin? Tentu hal yang kita bayangkan adalah senang. Bayangan masa depan akan terjamin, bayangan
karir akan menari-menari di pelupuk mata kita. Lalu, apa juga yang akan terjadi
bila kita dengan kekasih? Sudah tentu bahagia, kita lupa akan masalah, lupa
akan kesulitan dunia yang lainnya. Yang kita rasakan adalah berbunga-bunga
dengan penuh keindahan.
Ya…rupanya kita tidak mengenal Allah. Kita baru senang, baru bahagia kalau dekat dengan pemimpin, dengan kekasih, orang yang kaya, orang yang ganteng atau cantik, orang yang kuat, pejabat, yang semuanya masih manusia. Dekat dengan Allah? Pernah kah kita fikirkan itu?
Kita lihat sejarah. Ketika Rosulullah diperjalankan pada malam di mi’raj-kannya beliau, naik menuju ‘Arsy-Nya Allah, dan kembali lagi kebumi usai menemui Allah, Rosul mengatakan bahwa syurga yang keindahannya tidak bisa diindrakan oleh mata, oleh telinga, kalah dengan kebahagiaan bertemu dengan Allah.
Namun apa daya, kita tidak
mengenal-Nya dengan baik. Jadi, penghampiran Allah adalah bukan hal yang istimewa
dalam kehidupan kita. Jadinya kita tidak pernah berusaha mendekati-Nya atau
berusaha untuk didekati oleh-Nya.
Sebenarnya ada resep sederhana apabila kita mau disayang oleh Allah, yaitu dengan kita menyayangi sesama kita yang ada didunia ini. Tumbuhkan kepekaan, kemampuan meraba penderitaan dan kesulitan, dihati dan fikiran kita. Kalau kita sudah mampu menebar kasih dan sayang, kalau kita sudah peduli terhadap nasib sesama, atas makannya, pakaiannya, utang-utangnya, pekerjaannya, penyakitnya dan lain sebagainya yang sifatnya adalah kebaikan, maka berbahagialah kita. Karena Rahmat-Nya akan turun dan diberikan kepada kita melebihi apa yang kita terima sehari-hari.
“Sayangilah siapa saja yang ada dibumi, niscaya engkau akan disayangi
oleh penghuni langit”
Kutipan : The
Secret A Happy Life (Ust. Yusuf Mansyur)
Semoga bermanfa’at.
Jazakallah.
0 komentar