
Setiap dari kita yang sudah berumah tangga atau yang akan baru membangun rumah tangga, tentu kita menginginkan dan bertujuan untuk membentuk rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah dan Warahmah. Sebelum membentuknya, tentunya kita harus mempersiapkannya. Dalam agama islam segala sesuatu sudah diajarkan, tinggal kita mempelajarinya. Banyak ayat-ayat dan hadits-hadits yang mengajarkan kita tentang mendidik istri dan anak-anak kita.
Kisah sebuah Sepucuk Surat Dari Ibu Mertua, yang didalam isi surat tersebut dituliskan untuk seorang menantunya agar bisa mendidik anaknya (istri) dengan baik sesuai yang Allah (Islam) ajarkan. Berikut isi surat tersebut.
Sepucuk Surat Dari Ibu Mertua
Wahai menantuku,
Aku
hanyalah seorang ibu yang ingin berbicara atas nama diriku sendiri dengan
melihat putriku sebagai istrimu, dan engkau sebagai menantuku.
Bila
engkau membaca pesan ini, semoga engkau melihat pula bayang wajah ibumu yang
telah mengandung dan melahirkanmu, berdiri tepat dihadapanmu.
Wahai
menantuku,
Engkau
imam dunia akhirat untuk putriku. Bukankah engkau juga akan membawanya hingga
ke baka?
Wahai
menantuku,
Bila
ada kelemahan dari istrimu dan seribu lagi keburukan yang dilakukannya akibat
kelemahan dan juga kekurangan darinya, itu menjadi tugasmu untuk mendidiknya
sekarang dan bukan lagi tugasku.
Wahai
menantuku,
Bukankah
engkau sebagai suaminya yang harus melindunginya dengan rasa aman untuk
putriku? Maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya. Engkau adalah seorang suami
yang diberikan amanah untuk mendampingi putriku, maka bersabarlah terhadap
istrimu dan tetaplah bersikap lemah lembut padanya. Maka sayangi dan
peliharalah istrimu dengan jalan Allah.
Wahai
menantuku,
Maka
selamatkanlah istrimu dari perbuatan dosa-dosa kecil maupun besar. Bukankah
nantipun engkau akan ditanya tentang tanggung jawab bagaimana kau mengurus
mereka dan mengajarkan mereka amal-amal yang memasukkan ke dalam Surga untuk
bisa dilalui oleh yang harus kau bawa serta? Dan pertanyaan itu akan ditujukan
padamu wahai menantuku, bukan padaku lagi.
Wahai
menantuku,
Engkau
diijinkan untuk menghukum istrimu apabila engkau melihat dari haqmu yang
dilalaikan olehnya akan tetapi wahai menantuku, hukumlah putriku sewajarnya
namun janganlah engkau menghukuminya dengan mengenai wajahnya dan jangan pula
menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka padanya. Janganlah
menghardiknya dengan kasar dan umpatan yang merendahkan seolah engkau turut
menistakan dirimu sendiri sebab ia itu ialah pakaian dari dirimu.
Wahai
menantuku,
Aku
titipkan putriku padamu buatlah dia tersenyum menuju Surga atas bimbingan
darimu.
Semoga bermanfa'at
Sumber : www.cerita-islami.com
0 komentar