Dunia Ini Untuk Kita, Bukan Kita Untuk Dunia
Sungguh mengherankan ;
Jika manusia mengejar dunia yang diciptakan untuknya, hingga seakan-akan dia yang diciptakan untuk dunia wal iyaadzu billah. Dia melayani dunia dengan pelayanan yang luar biasa, dia memforsir badannya dan pikirannya, (mengorbankan) kesantaiannya dan waktu bersama keluarganya (untuk dunia). Lalu apa (hasilnya)? Bisa jadi dia kehilangan dunia itu dalam sekejap! Bisa jadi dia keluar dari rumahnya lalu tidak kembali lagi. Tidur di atas ranjangnya, lalu tidak bangun lagi, dan ini nyata adanya.
Dan mengherankannya
lagi, fenomena-fenomena ini kita saksikan, tapi hati-hati ini keras. Kita
menyaksikan seorang yang akad nikah dengan seorang perempuan, lalu meninggal
sebelum dia menggaulinya, padahal dia sangat berhasrat dan telah lama
menginginkannya, namun kematian menghalanginya. Kita melihat banyak orang yang
surat-surat undangan pernikahannya sudah bersama mereka, lalu mereka meninggal
padahal si pengantin wanita masih di mobil mereka.
Jadi, apa gunanya
dunia jika sampai seperti ini dalam menipu? Oleh karena itu, Nabi shollallohu
alaihi wasallam -yang sangat penyayang, sangat penyantun, dan sangat simpati
terhadap kaum mukminin- telah mengabarkan; bahwa beliau khawatir terhadap kita,
bila dunia ini dibuka untuk kita, sehingga kita saling berlomba untuk
mendapatkannya, dan inilah yang terjadi.
Maka waspadalah
saudaraku, jangan sampai kehidupan dunia ini menipumu, dan jangan sampai pula
(setan) penipu mengelabuimu.
Anda, bila Allah
meluaskan rizkimu dan kamu bersyukur, maka itulah yang baik bagimu, sebaliknya
bila Dia menyempitkan rizkimu dan kamu bersabar, maka itulah yang baik bagimu.
Adapun menjadikan dunia sebagai target utamamu dan tujuan akhir ilmumu, maka ini
adalah kerugian di dunia dan di akherat.
Semoga Allah
melindungi kami dan kalian dari berbagai cobaan, baik yang nampak maupun yang
tersembunyi.
Nasehat Sahabat Nabi 'Ali Bin Abi Thalib Untuk Kita Semua |
Penerjemah: Ust.
Musyaffa Ad Darini
Artikel Muslimah.Or.Id
0 komentar